Senin, 25 Juli 2011

BEHIND THE SCIENCE 'SURAT KECIL UNTUK TUHAN'


SURAt Kecil untuk Tuhan adalah sebuah buku tentang perjuangan hidup seorang gadis bernama Gita Sesa Wanda Cantika atau yang akrab sering dipanggil Keke melawan Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak..

Bahasa yang digunakan dalam buku ini sangat mudah dipahami dan mengalir seperti tulisan tangan seorang gadis berusia 13 - 15 tahun..
kisah dalam buku ini membuat saya banyak merenung..

Keke dengan semangat hidupnya, meskipun terkadang ia mengeluh, ada Ayahnya yang selalu memberinya dukungan, ada kakak-kakaknya yang mendampingi, dan sahabat-sahabatnya yang senantiasa memberikan semangat..


Seperti yang dikatakan Prof. Mukhlis, "Tuhan sayang pada Keke", ingin juga saya katakan hal yang sama, Allah sangat sayang pada Keke, di usia Keke yang masih muda Allah sudah ingin bertemu dengan Keke.. semoga Allah mengampuni dosa-dosa Keke dan memberikan Keke tempat terbaik di sisi Nya..


ini sedikit tentang pemeran dlm film "Surat Kecil Untuk Tuhan"
Mungkin sebagian orang mungkin belum pada tahu para pemain di film SKUT ini.. saya perkenalkan dari Pemeran utama adalah :
1. Dinda Hauw _cast_ = Gita Sesa Wanda Cantika (Keke)
2. Alex Komang _cast_ = Pak Jody (Ayah Keke)
3. Ranty Purnamasari _cast_ = Ibu Nandita (Mama Keke)
4. Egi John Foreisythe _cast_ = Chika (kakak Keke 1)
5. Dwi Andika _cast_ = Kiki (kakak Keke 2)
6. Heri Savalas _cast_ = Pak Iyus (Asisten Pak Jody)
7. Indri Giana _cast_ = Shifa (Sahabat Keke)
8. Maulidha Tiara Ningsih _cast_ = Fachda (Sahabat Keke)
9. Vinesa Ines _cast_ = Dinda (Sahabat Keke)
10. Sasa Nabila _cast_ = Andini (Sahabat Keke)
11. Ayunda Gayatri Maheswari _cast_ = Maya (Sahabat Keke)
12. Cut Nadya _cast_ = Ida (Sahabat Keke)
13. Esa Sigit _cast_ = Andy (kekasih keke) ********************************************* Dinda Hauw yang mendapat Memerankan di film SKUT sebagai Keke.. harus Totalitas, hmm.. apanya yang Totalitas? .. " saya membaca di Novel tersebut seorang keke Mengalami Kanker, hingga akhirnya tak ada jalan lain, Keke harus di kemoterapi, agar Menghambat Pertumbuhan sel Kanker di wajah keke.. Resiko menjalani pengobatan itu, Rambut Keke habis (Gundul) akibat efek samping dari pengobatan itu " Dinda Hauw yang Mempunyai Rambut panjang.. di tambah dengan wajah Cantiknya, dia harus mencukur rambutnya Hingga Botak.. Dinda hauw menjadi Botak pas Syut. film SKUT di bagian Terakhir "Ketika seorang Keke, mendekati Kematian, di cerita itu keke tidak mempunyai Rambut sehelai pun"..
Dinda Hauw yang di Tengah, Mbak Beby hasibuan, "dialah penulis skenario film Surat Kecil Untuk Tuhan " (baju coklat) saya sangat salut dengan Peran Dinda Hauw seorang Wanita kelas 2 SMA yang memerankan sebagai Keke ini, demi film SKUT dia Rela di Botakin.. "saya juga sebelumnya tidak percaya kalau Dinda Hauw di cukur habis" ini Foto (Behind the Scene : Surat Kecil Untuk Tuhan ) *






dan ini adalah coretan terakhir keke::
Tuhan...
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.

Tuhan...
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
Terjadi pada orang lain.

Tuhan...
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu?

Tuhan...
Bolehkan aku memohon satu hal kecil pada-Mu?

Tuhan...
Biarkanlah aku bisa dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya..

Tuhan...
Ijinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi
wanita seutuhnya.

Tuhan...
Bolehkan aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan
kepada ayah dan sahabat-sahabatku..

Tuhan...
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidupku
kepada siapapun yang mengenalku..

Tuhan...
Surat kecilku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali...

Ke dunia yang Kau berikan padaku..




.

Senin, 18 Juli 2011

TAPAK SUCI

Sejarah Tapak Suci

Di Banjarnegara, Jawa Tengah, Kiyai Haji (K.H.) Syuhada pada tahun 1872 memiliki seorang putera yang diberi nama Ibrahim. Sejak kecil ia menerima ilmu pencak dari ayahnya. Ibrahim tumbuh menjadi Pendekar yang menguasai pencak ragawi dan batin / inti tetapi sekaligus Ulama yang menguasai banyak ilmu, kemudian berganti nama menjadi K.H. Busyro Syuhada.

Pada awalnya K.H.Busyro Syuhada mempunyai 3 murid, yaitu :

  • Achyat ( adik misan ), yang kemudian dikenal dengan K.H. Burhan
  • M.Yasin ( adik kandung ), yang dikenal dengan K.H. Abu Amar Syuhada
  • Soedirman, yang dikemudian hari mencapai pangkat Jenderal dan pendiri Tentara

Nasional Indonesia, bahkan bergelar Panglima Besar Soedirman.

Pada tahun 1921 di Yogyakarta, bertemulah K.H. Busyro Syuhada dengan kakak beradik Ahmad Dimyati dan Muhammad Wahib. Dalam kesempatan itu mereka adu ilmu pencak antara M. Wahib dan M. Burhan. Kemudian A. Dirnyati dan M. Wahib dengan pengakuan yang tulus mengangkat K.H. Busyro Syuhada sebagai guru dan mewarisi ilmu pencak dari K.H. Busyro Syuhada yang kemudian menetap di Kauman. Menelusuri jejak gurunya, Ahmad Dimyati mengembara ke barat sedang M. Wahib mengembara ketimur sampai ke Madura untuk menjalani adu kaweruh ( uji ilmu ). Pewaris ilmu banjaran, mewarisi juga sifat-sifat gurunya M. Wahib sebagaimana K.H. Busyro Syuhada, bersifat keras, tidak kenal kompromi, suka adu kaweruh. Untuk itu sangat menonjol nama M. Wahib dari pada A. Dimyati. Sedang A. Dimyati yang banyak dikatakan ilmunya lebih tangguh dari pada adiknya M. Wahib tetapi karena pendiam dan tertutup maka tidak banyak kejadian-kejadian yang dialami. Sebagaimana M. Burhan yang mempunyai sifat dan pembawaan sama dengan A. Dimyati.

K. H. Busyro Syuhada pernah menjadi guru pencak untuk kalangan bangsawan dan keluarga Kraton Yogyakarta. Salah satu diantara muridnya adalah R.M. Harimurti, seorang pangeran kraton, yang dikemudian hari beberapa muridnya mendirikan perguruan–perguruan pencak silat yang beraliran Harimurti.

Kauman, Seranoman dan Kasegu

Pendekar Besar KH Busyro Syuhada memberi wewenang kepada pendekar binaannya, A. Dimyati dan M. Wahib untuk membuka perguruan dan menerima murid. Perguruan baru yang didirikan pada tahun 1925 itu diberi nama Perguruan "Kauman", yang beraliranBanjaran.

Perguruan Kauman mempunyai peraturan bahwa murid yang telah selesai menjalani pendidkan dan mampu mengembangkan ilmu pencak silat diberikan kuasa untuk menerima murid.

M. Syamsuddin yang menjadi murid kepercayaan Pendekar Besar M..Wahib diangkat sebagai pembantu utama; dan dizinkan menerima murid. Kemudian mendirikan perguruan ”Seranoman". Perguruan Kauman menetapkan menerima siswa baru, setelah siswa tadi lulus menjadi murid di Seranoman. Perguruan Seranoman melahirkan pendekar muda Moh. Zahid, yang juga lulus menjalani pendidikan di perguruan Kauman. Moh. Zahid yang menjadi murid angkatan ketiga (3) bahkan berhasil pula mengembangkan pencak silat yang berintikan kecepatan; kegesitan, dan ketajaman gerak. Tetapi murid ketiga ini pada tahun 1948, wafat pada usia yang masih sangat muda. Tidak sempat mendirikan perguruan baru tetapi berhasil melahirkan murid, Moh. Barie lrsjad.

Pendekar Besar KH Busyro Syuhada berpulang ke Rahmatullah pada bulan Ramadhan 1942. Pendekar Besar KH Busyro Syuhada bahkan tidak sempat menyaksikan datangnya perwira Jepang, Makino, pada tahun 1943 yang mengadu ilmu beladirinya dengan pencak silat andalannya. Makino mengakui kekurangannya dan menyatakan menjadi murid Perguruan Kauman sekaligus menyatakan masuk Islam kemudian berganti nama menjadi Omar Makino. Pada tahun 1948 Pendekar Besar KH Burhan gugur bersama dengan 20 muridnya dalam pertempuran dengan tentara Belanda di barat kota Yogyakarta. Kehilangan besar pesilatnya menjadikan perguruan Kauman untuk beberapa sa’at berhenti kegiatannya dan tidak menampakkan akan muncul lagi Pendekar. Moh. Barie lrsjad sebagai murid angkatan keenam (6) yang dinyatakan lulus dari tempaan ujian Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati kemudian dalam perkembangan berikutnya mendirikan perguruan "Kasegu"

Kalau perguruan-perguruan sebelumnya diberi nama sesuai dengan tempatnya. Perguruan Kasegu diberikan nama sesuai dengan senjata yang diciptakan oleh Pendekar Moh. Barie Irsjad.

Lahirnya Tapak Suci

Moh. Barie lrsjad akhirnya mengeluarkan gagasan agar semua aliran Banjaran yang sudah berkembang dan terpecah-pecah dalam berbagai perguruan, disatukan kembali ke wadah tunggal.

Pendekar Besar M. Wahib merestui berdirinya satu Perguruan yang menyatukan seluruh perguruan di Kauman. Restu diberikan dengan pengertian Perguruan nanti adalah kelanjutan dari Perguruan Kauman yang didirikan pada tahun 1925 yang berkedudukan di Kauman.

Pendekar M. Wahib mengutus 3 orang muridnya. dan M. Syamsuddin mengirim 2 orang muridnya untuk bergabung. Maka Pendekar M. Barie Irsjad bersama sembilan anak murid menyiapkan segala sesuatunya untuk mendirikan Perguruan.

Dasar-dasar perguruan Kauman yang dirancang oleh Moh. Barie lrsjad, Moh. Rustam Djundab dan Moh. Djakfal Kusuma menentukan nama Tapak Suci. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dikonsep oleh Moh Rustam Djundab. Do’a dan lkrar disusun oleh H. Djarnawi Hadikusuma. Lambang Perguruan diciptakan oleh Moh. Fahmie Ishom, lambang Anggota diciptakan oleh Suharto Suja', lambang Regu Inti "Kosegu" diciptakan Adjib Hamzah. Sedang bentuk dan warna pakaian dibuat o!eh Moh. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.

Maka pada tanggal 31 Juli 1963 lahirlah Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci